Matahari yang tertutupi oleh awan putih menjadikan suasana Minggu (20/07/2008) lalu terasa lebih ceria karena menjadikan ratusan orang yang memenuhi Pantai Kamali menjadi tidak sabaran dan saling berlomba-lomba untuk bisa naik ke Kapal Kecil (Katinting) yang disediakan Pemerintah Kota Bau-Bau dalam rangka Festival Perairan Pulau Makassar.
Konon ceritanya Pulau Makassar itu bisa ada karena adanya Kapal Perangnya orang Makassar yang ingin menyerang Buton saat itu terbalik, sehingga kapal itu berubah menjadi sebuah pulau yaitu Pulau Makasar (PUMA).
Pantai Lakorapu yang terletak di salah satu sudut PUMA menjadikan PUMA dibanjiri hampir kurang lebih 10 ribu orang mulai dari anak balita, anak-anak remaja, hingga orang tua. Pantai ini terletak di bagian Barat PUMA yang panjangnya hampir 1 Km dan berpasir putih. Yang lebih menyenangkan dari pantai ini adalah sebagai tempat rekreasi bagi anak-anak, pantai ini juga sangat aman karena ketinggian air laut hanya sebatas lutut bagi anak-anak SD dan jarak dari pesisir pantai dengan air laut yang dangkal hampir 100 meter. Sedangkan luas pantai dari berhentinya gelombang dengan batas pantai berjarak 4 meter.
Sekitar jam 11 siang waktu itu membawa Walikota beserta Wakil Walikota berjalan sepanjang posko-posko dimana posko-posko itu telah menyediakan ikan bakar dan beberapa makanan yang bisa dibilang makanan khas Buton mulai dari Kasuami, Kapusunosu (berasal dari jagung), Kahugu (ubi kayu yang direbus dan dipotong kecil-kecil kemudian dicampur dengan kelapa parut) serta Lapa-lapa. Posko-posko itu terdiri dari beberapa Dinas yang ada di Kota Bau-Bau dan ada juga beberapa sekolah SD serta SMP yang ikut dalam memeriahkan Festival Pulau Makasar.
Hampir semua makanan yang disediakan oleh posko-posko dicicipi oleh Walikota dan Wakil Walikota sehingga membuat Walikota menjadi sangat puas dan gembira bisa menikmati makanan yang disajikan bersama-sama dengan masyarakatnya. Selain makan bersama, Walikota juga menyempatkan diri untuk foto bareng bersama masyarakat yang didatangi di tempat poskonya berada. Posko yang ikut memeriahkan Festival Pulau Makassar kurang lebih 20 posko.
Saat ditemui wartawan ditenda, Walikota Bau-Bau, Drs MZ. Amirul Tamin, M.Si megatakan; “Festival ini akan dijadikan Agenda Nasional sehingga acara ini dapat dilakukan setiap tahun,” jelasnya dengan semagat.
Ketika ditanya “mengapa Festival Pulau Makasar ini dilakukan bulan Juli?” Walikota Bau-Bau pun menjelaskan; “Festival ini kami selenggarakan di bulan Juli karena pada bulan Juli keadaan cuaca dan gelombang di Kota Bau-Bau sangat bersahabat,” jawab Walikota yang telah lulus S2 beberapa tahun lalu dengan tersenyum.
Dalam Festival Pulau Makassar ini ikan yang didatangkan sebanyak 22 ton. Walikota pun menambahkan, Festival ini akan menjadikan anak-anak lebih mengenal dunianya. Hal ini disebabkan karena selama ini anak-anak di Kota Bau-Bau terlalu sering mendapatkan informasi dari televisi yang mana dalam acara yang ada di TV sering kali tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh anak-anak maka dengan Festival ini akan membuat mereka lebih menjadi senang dan bisa berkreatif lagi.
Setelah jam 3 sore para pengunjung pun terlihat beramai-ramai meninggalkan Pantai Lakorapu, sehingga suasana di pantai itu terlihat mulai sepi, sedangkan Walikota dan Wakil Walikota masih menikmati suasana Pantai Lakorapu yang diselimuti oleh awan tebal, namun tidak hujan. Di pantai itu kelihatan lebih indah karena sinar matahari menembus di sela-sela awan, sehingga nampak jelas sinar yang turun.
Setelah jam 3 sore itu ternyata para undangan yang berasal dari Jakarta telah datang yaitu Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Prof. DR. Yuril Ihzah Mahendra, M.Sc. Pada saat itu Ketua Umum PBB membawa Kamera XLR dan terlihat memotret pemandagan alam yang ada di Pulau Makassar. Ia pun menyempatkan diri untuk mengelilingi Pulau Makassar dan mengambil gambar penduduk setempat dengan kamera yang dibawanya. Selain dari Ketua Umum PBB ini juga ternyata ada seorang laki-laki yang berwarga negara asing menyempatkan diri untuk menikmati berbagai fasilitas yang ada pada Festival Pulau Makassar, ia bersama anaknya yang masih berusia balita serta ibunya yang sudah berusia lanjut.
Walikota dan para rombongannya meninggalkan Pantai Lakorapu dan sekitar jam 6 sore dengan menggunakan Kapal Fiber Walikota bersama rombongan sandar di Pelabuhan Very Bau-Bau.
(Gaung Butuuni)
Title : Misteri Seribu Mata Di Pantai Lakorapu
Description : Matahari yang tertutupi oleh awan putih menjadikan suasana Minggu (20/07/2008) lalu terasa lebih ceria karena menjadikan ratusan orang...