Tradisi masyarakat Pulau Makassar (Puma) yang menggelar tradisi adat Tuturangiana Andala masih tetap terpelihara sampai dengan sekarang ini. Bahkan, setiap tahunnya yakni bertepatan dengan Festival Perairan Puma, tradisi Tuturangiana Andal selalu dilaksanakan seperti yang tampak sebelum pembukaan festival perairan Puma Minggu (18/7) terlebih dahulu dilakukan Tuturangiana Andala oleh tokoh-tokoh agama dan adat masyarakat Puma.
Kepala Badan Kominfo dan Pengolahan Data Kota Baubau Drs Sadarman M Si mengutip pernyataan Camat Kokalukuna Drs Rahmad Tuta mengatakan, tradisi adat Tuturangiana Andala yang masih dilakukan sampai dengan sekarang ini mengandung arti melepaskan sesaji yang dilaksanakan oleh tokoh-tokoh adat setempat pada empat titik yang dikeramatkan warga Puma Kecamatan Kokalukuna. Empat titik tersebut terdapat pada kawasan perairan Puma oleh warga menyebut titik pertama dengan nama Kaju Malanga, titik kedua disebut Jangara, titik ketiga dinamakan Rape/Latondaku dan titik keempat yakni Kolema.
Sedangkan maksud masyarakat melakukan ritual Tuturangiana Andala tidak lain untuk bermohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar segala aktivitas di laut dapat berjalan dengan baik. Namun sebelumnya, masyarakat menyediakan sesajen berupa makanan khas masyarakat Buton seperti cucuru, onde-onde atau dengan kata lain semua perlengkapan isi talang yang digunakan untuk menggelar haroa dan ditambah dengan daun sirih serta pinang. Semua sesajen ini diletakkan pada tempat khusus yang dibuat dari bambu yang kemudian di batata (dibacakan doa oleh tokoh agama).
Sebelum dibacakan batata maka terlebih dahulu tokoh adat yang dipercaya menyembelih seekor kambing jantan lalu diambil darahnya untuk disimpan di sesajen sebagai wujud sesembahan yang disebut oleh masyarakat dengan qurban. Prosesi adat ini dilakukan oleh 40 orang tokoh adat yang dibagi dalam empat kelompok yang kemudian menumpangi sampan rakitan yang dibuat khusus bersama dengan sesajen yang akan disimpan di laut pada empat titik yang dikeramatkan.
Pada prosesi Tuturangiana Andala tahun 2010 ungkap Sadarman, Sekretaris Daerah Kota Baubau H Suhufan S Ag bersama Direktur pasar dan peningkatan pariwisata kementerian kebudayaan dan pariwisata RI Syamsul Nusa melepas langsung di pelabuhan sukanaeyo Kecamatan Kokalukuna Baubau dan turut serta bersama-sama dengan rombongan yang mengikuti prosesi Tuturangiana Andala. Seusai melakukan ritual Tuturangiana Andala di empat titik yang telah ditentukan maka Sekretaris Daerah Suhufan dan direktur pasar dan peningkatan pariwisata menuju bukit wantiro untuk mengikuti pembukaan festival perairan Puma tahun 2010 dimana Gubernur Sultra Nur Alam SE yang membuka langsung hajatan tahunan Pemkot Baubau tersebut. SAID IDU
Title : Ritual Tuturangiana Andala Tradisi Masyarakat Pulau Makasar Masih Terpelihara
Description : Tradisi masyarakat Pulau Makassar (Puma) yang menggelar tradisi adat Tuturangiana Andala masih tetap terpelihara sampai dengan sekarang...